Perfect World Online Spear Thingy

Sabtu, 03 Oktober 2015

Tugas Biologi Laporan Pengamatan Sel dan Jaringan

TUGAS BIOLOGI
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
 











                                                                                                                           


OLEH :
PANDE KADEK AGUS ANGGARA
I WAYAN AHADITYA PRADANA
DEWA GEDE JULIASTIKA
I WAYAN MURDIANA
I GUSTI NGUAH SAHA MARA
SANG MADE SEDANA YOGA

2015/2016
SMA N 1 TAMPAKSIRING

Mengidentifikasi Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

A.    Tujuan
Mengetahui perbedaan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
B.     Landasan Teori
Sel hewan dan sel tumbuhan digolongkan ke dalam sel Eukariotik. Sel memiliki bagian-bagian dan organel-organel yang berbeda bentuk, ukuran, struktur dan fungsinya. Organel-organel yang terdapat di dalam Sel Eukariotik yaitu Membran Plasma (Membran Sel), Nukleus (Inti Sel), Sitoplasma, Ribosom, Retikulum Endoplasma, Badan Golgi, Lisosom, Peroksisom, Glioksisom, Motokondria, Plastida, Vakuola, Sentrosom dan Sentriol, Sitoskleton serta Dinding Sel. Pada prinsipnya, sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai banyak kemiripan. Meskipun tampak mirip, kedua sel tersebut memiliki perbedaan pada organel-organel selnya secara spesifik. Sel tumbuhan memiliki beberapa organel yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Demikian pula sebaliknya, sel hewan memiliki organel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
C.    Alat dan Bahan :
1.      Mikroskop                                           6.   Umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
2.      Gelas preparat                                     7.   Jaringan epithelium pada usus hewan(Ayam)
3.      Gelas penutup                                     8.   Cotton bud
4.      Cutter/silet                                          9.   Akuades
5.      Pipet tetes                                           10. Metilen Blue

D.    Cara kerja
1.      Mengamati sel tumbuhan
a.       Siapkan gelas preparat bersih.
b.      Iris tipis lapisan selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah.
c.       Letakkan irisan umbi lapis bawang merah pada gelas preparat.
d.      Tambahkas setetes akuades pada irisan umbi lapis bawang merah dan tutup dengan menggunakan gelas penutup.
e.       Amati preparat tersebut dengan menggunakan Mikroskop.
2.      Mengamati sel hewan
a.       Siapkan gelas preparat bersih.
b.      Kerok jaringan epitel pada usus ayam menggunakan cottun bud secara perlahan dan hati-hati.
c.       Oleskan jaringan epitelium yang diperoleh pada gelas preparat.
d.      Tetesi jaringan epitel pada gelas preparat dengan metilen blue .
e.       Tuluplah menggunakan gelas penutup dan amati menggunakan Mikroskop.



E.     Jawaban

1.      Sel Tumbuhan                                                       2.    Sel Hewan
 













F.     Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini kami dapat simpulkan bahwa :
·         Sel hewan tidak memiliki dinding sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, sehingga tumbuhan bersifat kaku dan tidak sefleksibel hewan.
·         Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap (heksagonal, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang bervariasi (bulat, lonjong)
·         Sel tumbuhan memiliki kloroplas, sedangkan sel hewan tidak
·         Sel Hewan dan tumbuhan sama-sama mempunyai membran sel.

G.    Saran
Dalam melakukan percobaan atau praktikum kita harus sabar, teliti agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selalu berhati-hati terutama dalam menggunakan benda-benda tajam dan memegang barang-barang yang mudah pecah serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja.



Mengidentifikasi Peristiwa Osmosis Pada Sel Tumbuhan
A.    Tujuan
Mengamati peristiwa Osmosis pada batang kangkung dan kentang
B.      Landasan teori:
Osmosis merupakan perpindahan molekul zat dari larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui  dinding selaput semifermiabel. Osmosis termasuk transpor pasif. Osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Kerusakan sel dapat terjadi karena peristiwa endosmosis maupun eksosmosis. Endosmosis terjadi ketika kosentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga air masuk ke dalam sel. Akibatnya, sel mengalami lisis ( robeknya membran plasma). Sementara itu, eksosmosis terjadi ketika kosentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga air dalam sel akan keluar sel. Eksosmosis pada tumbuhan mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis.
C.     Alat dan Bahan :
1.      Batang kangkung                               6.    Gelas preparat
2.      Kentang                                              7.     Jarum Franke
3.      Larutan NaCl 0,3 M                           8.     Pipet
4.      Akuades                                             9.     Pinset
5.      Mikroskop                                          10.   Silet

D.    Cara kerja
1.      Mengidentifikasi peristiwa osmosis pada batang kangkung
a.       Potonglah batang kangkung secara melintang setipis mungkin, lakukan pemotongan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 3 potongan
b.      Letakkan potongan gelas pertama di atas gelas preparat yang sudah ditetesi akuades lalu tutup dengan menggunakan gelas penutup
c.       Amati sel batang kangkung dengan menggunakan Mikroskop
d.      Rendamlah potongan kedua di dalam larutan NaCl 0,3 M dan potongan 3 dalam akuades selama 5 menit.
e.       Setelah 5 menit, angkat siapan preparat tersebut dan letakkan di atas 2 gelasp reparat berbeda lalu. Tutuplah siapan preparat tersebut dengan gelas penutup.
f.       Lakukan langkah pada poin c dan d untuk potongan kedua dan ketiga
g.      Bandingkan bentuk sel yang teramati pada potongan pertama, kedua dan ketiga.


2.      Mengidentifikasi peristiwa osmosis pada batang kentang
a.       Kupaslah kentang lalu potong kentang menjadi bentuk kotak dengan ukuran yang bebas. Lakukan pemotongan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 2 potongan.
b.      Timbang masing-masing potongan kentang tersebut dengan menggunakan Neraca (Neraca Ohaus)
c.       Catat hasil pengukuran kedua potongan kentang tersebut.
d.      Rendamlah  potongan pertama  kentang ke larutan NaCl 0,3 M dan potongan kedua dalam akuades selama 10 menit.
e.       Setelah 10 menit, angkat kedua potongan kentang  dan timbang kembali.
f.       Catat hasil pengukuran kedua potongan kentang setelah direndam.
g.      Bandingkan berat potongan pertama dan kedua kentang.

E.     Jawaban
1.      Bentuk sel pada batang kangkung
a.       Potongan pertama                               b.   Potongan kedua

 










C.   Potongan ketiga

















                                                                                   
F.     Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini kami dapat simpulkan bahwa :
a.       Pada potongan batang kangkung
·         Pada potongan pertama yang ditetesi akuades, struktur selnya masih terlihat normal
·         Pada potongan kedua yang direndam ke dalam larutan NaCl 0,3 M selama 5 menit, struktur selnya mengalami peristiwa eksosmosis sehingga sel mengalami Plasmolisis
·         Pada potongan ketiga yang direndam ke dalam akuades, struktur selnya mengalami peristiwa endosmosis sehingga sel mengalami Tugrid
b.      Pada potongan kentang
·         Pada potongan kentang pertama yang direndam ke dalam larutan NaCl   0,3 M selama 10 menit, struktur selnya mengalami peristiwa eksosmosis sehingga sel mengalami Plasmolisis dan berat kentang menjadi berkurang.
·         Pada potongan kentang kedua yang direndam ke dalam akuades selama 10 menit, struktur selnya mengalami peristiwa endosmosis sehingga sel mengalami Tugrid dan berat kentang menjadi bertambah.

G.    Saran
Dalam melakukan percobaan atau praktikum kita harus sabar, teliti agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selalu berhati-hati terutama dalam menggunakan benda-benda tajam dan memegang barang-barang yang mudah pecah serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja.




  
Mengidentifikasi Struktur Anatomi Akar, Batang,
serta Daun Tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
A.    Tujuan
Mengamati struktur anatomi akar, batang serta daun tumbuhan Monokotil dan Dikotil
B.     Landasan Teori
Tumbuhan monokotil dan dikotil digolongkan ke dalam subdivisi Angiospermae. Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Liliopsida (tumbuhan berkeping satu / monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua / dikotil). Pembagian ini didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji). Masing-masing jenis tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-beda, baik secara morfologi maupun anatomi.
C.    Alat dan bahan
1.      Akar, batang, dan daun jagung (zea mays)
2.      Akar, batang, dan daun kacang tanah (arachis hypogeae)
3.      Silet
4.      Gelas penutup
5.      Gelas preparat
6.      Air
7.      Pipet tetes
8.      Mikroskop cahaya
D.    Cara kerja
1.      Mengidentifikasi struktur anatomi akar tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a.       Buatlah sayatan tipis dari jagung menggunakan silet dengan melintang.
b.      Letakkan sayatan akar jagung di atas gelas preparat dan teteskan air di atasnya.
c.       Tutuplah preparat menggunakan gelas penutup.
d.      Amati preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.
e.       Setelah selesai melakukan pengamatan pada akar jagung, buatlah preparat dengan objek akar kacang tanah. Lakukan langkah-langkah praktikum seperti a sampai d.
2.      Mengidentifikasi struktur anatomi batang tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a.       Buatlah sayatan tipis dari batang jagung menggunakan silet dengan arah melintang.
b.      Letakkan sayatan batang jagung di atas gelas preparat dan teteskan air di atasnya.
c.       Tutuplah preparat menggunakan gelas penutup.
d.      Amati preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.
e.       Setelah selesai melakukan pengamatan pada batang jagung, buatlah preparat dengan objek batang kacang tanah. Lakukan langkah-langkah praktikum seperti a sampai d.
3.      Mengidentifikasi struktur anatomi daun tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a.       Buatlah sayatan tipis dari daun jagung menggunakan silet dengan arah melintang.
b.      Letakkan sayatan daun jagung di atas gelas preparat dan teteskan air di atasnya.
c.       Tutuplah preparat menggunakan gelas penutup.
d.      Amati preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.
e.       Setelah selesai melakukan pengamatan pada daun jagung, buatlah preparat dengan objek daun kacang tanah. Lakukan langkah-langkah praktikum seperti a sampai d.

E.     Jawaban
1.      Struktur anatomi akar tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a.       Akar tumbuhan jagung                                   b.   Akar tumbuhan kacang
 




2.      Struktur anatomi batang tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a.       Batang  tumbuhan jagung                               b.   Batang tumbuhan kacang
 


3.      Struktur anatomi batang tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a.       Daun  tumbuhan jagung                                  b.   Daun tumbuhan kacang

 
















F.     Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini kami dapat simpulkan bahwa :
1.        Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil Sebagai Berikut:
a.       Batang  monokotil :
Ciri-ciri anatomi batang monokotil adalah tidak bercabang-cabang, pembuluh angkutnya (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.
b.      Batang  dikotil :
Ciri-ciri anatomi batang dikotil adalah bercabang-cabang, pembuluh angkutnya teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.
2.        Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil Sebagai Berikut:
a.      Daun monokotil:
Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
b.      Daun Dikotil:
Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.batang.ht
3.        Perbedaan Anatomi akar Monokotil dan Dikotil Sebagai Berikut:
a.       Akar monokotil :
Memiliki sistem akar serabut.
b.      Akar dikoti
Memiliki system akar tunggangh ash.LcCAD9eo.dpuf

G.    Saran
Dalam melakukan percobaan atau praktikum kita harus sabar, teliti agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selalu berhati-hati terutama dalam menggunakan benda-benda tajam dan memegang barang-barang yang mudah pecah serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja.


1 komentar: