TUGAS
BIOLOGI
LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
OLEH :
PANDE
KADEK AGUS ANGGARA
I
WAYAN AHADITYA PRADANA
DEWA
GEDE JULIASTIKA
I
WAYAN MURDIANA
I
GUSTI NGUAH SAHA MARA
SANG
MADE SEDANA YOGA
2015/2016
SMA N 1 TAMPAKSIRING
Mengidentifikasi
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
A.
Tujuan
Mengetahui perbedaan struktur sel hewan dan sel
tumbuhan.
B.
Landasan
Teori
Sel hewan dan sel tumbuhan digolongkan ke dalam sel
Eukariotik. Sel memiliki bagian-bagian dan organel-organel yang berbeda bentuk,
ukuran, struktur dan fungsinya. Organel-organel yang terdapat di dalam Sel
Eukariotik yaitu Membran Plasma (Membran Sel), Nukleus (Inti Sel), Sitoplasma,
Ribosom, Retikulum Endoplasma, Badan Golgi, Lisosom, Peroksisom, Glioksisom,
Motokondria, Plastida, Vakuola, Sentrosom dan Sentriol, Sitoskleton serta
Dinding Sel. Pada prinsipnya, sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai banyak
kemiripan. Meskipun tampak mirip, kedua sel tersebut memiliki perbedaan pada
organel-organel selnya secara spesifik. Sel tumbuhan memiliki beberapa organel
yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Demikian pula sebaliknya, sel hewan
memiliki organel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
C.
Alat
dan Bahan :
1. Mikroskop 6. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
2. Gelas
preparat 7. Jaringan epithelium pada usus hewan(Ayam)
3. Gelas
penutup 8. Cotton bud
4. Cutter/silet
9. Akuades
5. Pipet
tetes 10.
Metilen Blue
D.
Cara
kerja
1. Mengamati
sel tumbuhan
a. Siapkan
gelas preparat bersih.
b. Iris
tipis lapisan selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah.
c. Letakkan
irisan umbi lapis bawang merah pada gelas preparat.
d. Tambahkas
setetes akuades pada irisan umbi lapis bawang merah dan tutup dengan
menggunakan gelas penutup.
e. Amati
preparat tersebut dengan menggunakan Mikroskop.
2. Mengamati
sel hewan
a. Siapkan
gelas preparat bersih.
b. Kerok
jaringan epitel pada usus ayam menggunakan cottun bud secara perlahan dan
hati-hati.
c. Oleskan
jaringan epitelium yang diperoleh pada gelas preparat.
d. Tetesi
jaringan epitel pada gelas preparat dengan metilen
blue .
e. Tuluplah
menggunakan gelas penutup dan amati menggunakan Mikroskop.
E.
Jawaban
1. Sel
Tumbuhan 2. Sel Hewan
F. Kesimpulan
Dari
hasil praktikum ini kami dapat simpulkan bahwa :
·
Sel
hewan tidak memiliki dinding sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, sehingga
tumbuhan bersifat kaku dan tidak sefleksibel hewan.
·
Sel tumbuhan memiliki
bentuk yang tetap (heksagonal, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang
bervariasi (bulat, lonjong)
·
Sel tumbuhan memiliki
kloroplas, sedangkan sel hewan tidak
·
Sel Hewan dan tumbuhan
sama-sama mempunyai membran sel.
G. Saran
Dalam melakukan percobaan atau praktikum kita harus
sabar, teliti agar
dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selalu berhati-hati
terutama dalam menggunakan benda-benda tajam dan memegang barang-barang yang
mudah pecah serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja.
Mengidentifikasi
Peristiwa Osmosis Pada Sel Tumbuhan
A.
Tujuan
Mengamati peristiwa Osmosis pada batang kangkung dan
kentang
B.
Landasan teori:
Osmosis merupakan perpindahan molekul zat dari larutan
berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonik)
melalui dinding selaput semifermiabel.
Osmosis termasuk transpor pasif. Osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel.
Kerusakan sel dapat terjadi karena peristiwa endosmosis maupun eksosmosis.
Endosmosis terjadi ketika kosentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga air
masuk ke dalam sel. Akibatnya, sel mengalami lisis ( robeknya membran plasma).
Sementara itu, eksosmosis terjadi ketika kosentrasi larutan dalam sel tinggi
sehingga air dalam sel akan keluar sel. Eksosmosis pada tumbuhan mengakibatkan
terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis.
C.
Alat dan Bahan :
1. Batang
kangkung 6. Gelas preparat
2. Kentang
7. Jarum Franke
3. Larutan
NaCl 0,3 M 8. Pipet
4. Akuades 9. Pinset
5. Mikroskop 10. Silet
D.
Cara
kerja
1. Mengidentifikasi
peristiwa osmosis pada batang kangkung
a. Potonglah
batang kangkung secara melintang setipis mungkin, lakukan pemotongan sebanyak 3
kali sehingga diperoleh 3 potongan
b. Letakkan
potongan gelas pertama di atas gelas preparat yang sudah ditetesi akuades lalu
tutup dengan menggunakan gelas penutup
c. Amati
sel batang kangkung dengan menggunakan Mikroskop
d. Rendamlah
potongan kedua di dalam larutan NaCl 0,3 M dan potongan 3 dalam akuades selama
5 menit.
e. Setelah
5 menit, angkat siapan preparat tersebut dan letakkan di atas 2 gelasp reparat
berbeda lalu. Tutuplah siapan preparat tersebut dengan gelas penutup.
f. Lakukan
langkah pada poin c dan d untuk potongan kedua dan ketiga
g. Bandingkan
bentuk sel yang teramati pada potongan pertama, kedua dan ketiga.
2. Mengidentifikasi
peristiwa osmosis pada batang kentang
a. Kupaslah
kentang lalu potong kentang menjadi bentuk kotak dengan ukuran yang bebas.
Lakukan pemotongan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 2 potongan.
b. Timbang
masing-masing potongan kentang tersebut dengan menggunakan Neraca (Neraca
Ohaus)
c. Catat
hasil pengukuran kedua potongan kentang tersebut.
d. Rendamlah potongan pertama kentang ke larutan NaCl 0,3 M dan potongan
kedua dalam akuades selama 10 menit.
e. Setelah
10 menit, angkat kedua potongan kentang
dan timbang kembali.
f. Catat
hasil pengukuran kedua potongan kentang setelah direndam.
g. Bandingkan
berat potongan pertama dan kedua kentang.
E.
Jawaban
1. Bentuk
sel pada batang kangkung
a. Potongan
pertama b. Potongan kedua
C. Potongan ketiga
F. Kesimpulan
Dari
hasil praktikum ini kami dapat simpulkan bahwa :
a. Pada
potongan batang kangkung
·
Pada potongan pertama yang ditetesi
akuades, struktur selnya masih terlihat normal
·
Pada potongan kedua yang direndam ke
dalam larutan NaCl 0,3 M selama 5 menit, struktur selnya mengalami peristiwa
eksosmosis sehingga sel mengalami Plasmolisis
·
Pada potongan ketiga yang direndam ke
dalam akuades, struktur selnya mengalami peristiwa endosmosis sehingga sel
mengalami Tugrid
b. Pada
potongan kentang
·
Pada potongan kentang pertama yang
direndam ke dalam larutan NaCl 0,3 M
selama 10 menit, struktur selnya mengalami peristiwa eksosmosis sehingga sel
mengalami Plasmolisis dan berat kentang menjadi berkurang.
·
Pada potongan kentang kedua yang
direndam ke dalam akuades selama 10 menit, struktur selnya mengalami peristiwa
endosmosis sehingga sel mengalami Tugrid dan berat kentang menjadi bertambah.
G. Saran
Dalam melakukan percobaan atau praktikum kita harus
sabar, teliti agar
dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selalu berhati-hati
terutama dalam menggunakan benda-benda tajam dan memegang barang-barang yang
mudah pecah serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja.
Mengidentifikasi
Struktur Anatomi Akar, Batang,
serta
Daun Tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
A.
Tujuan
Mengamati struktur anatomi akar, batang serta daun
tumbuhan Monokotil dan Dikotil
B.
Landasan
Teori
Tumbuhan monokotil dan dikotil digolongkan ke dalam
subdivisi Angiospermae. Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi
dua kelas, yaitu Liliopsida (tumbuhan berkeping satu / monokotil) dan
Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua / dikotil). Pembagian ini didasarkan pada
sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan
struktur generatif (bunga dan biji). Masing-masing jenis tumbuhan berkeping
biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-beda, baik secara
morfologi maupun anatomi.
C.
Alat
dan bahan
1. Akar,
batang, dan daun jagung (zea mays)
2. Akar,
batang, dan daun kacang tanah (arachis hypogeae)
3. Silet
4. Gelas
penutup
5. Gelas
preparat
6. Air
7. Pipet
tetes
8. Mikroskop
cahaya
D.
Cara
kerja
1. Mengidentifikasi
struktur anatomi akar tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a. Buatlah
sayatan tipis dari jagung menggunakan silet dengan melintang.
b. Letakkan
sayatan akar jagung di atas gelas preparat dan teteskan air di atasnya.
c. Tutuplah
preparat menggunakan gelas penutup.
d. Amati
preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.
e. Setelah
selesai melakukan pengamatan pada akar jagung, buatlah preparat dengan objek
akar kacang tanah. Lakukan langkah-langkah praktikum seperti a sampai d.
2. Mengidentifikasi
struktur anatomi batang tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a. Buatlah
sayatan tipis dari batang jagung menggunakan silet dengan arah melintang.
b. Letakkan
sayatan batang jagung di atas gelas preparat dan teteskan air di atasnya.
c. Tutuplah
preparat menggunakan gelas penutup.
d. Amati
preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.
e. Setelah
selesai melakukan pengamatan pada batang jagung, buatlah preparat dengan objek
batang kacang tanah. Lakukan langkah-langkah praktikum seperti a sampai d.
3. Mengidentifikasi
struktur anatomi daun tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a. Buatlah
sayatan tipis dari daun jagung menggunakan silet dengan arah melintang.
b. Letakkan
sayatan daun jagung di atas gelas preparat dan teteskan air di atasnya.
c. Tutuplah
preparat menggunakan gelas penutup.
d. Amati
preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.
e. Setelah
selesai melakukan pengamatan pada daun jagung, buatlah preparat dengan objek
daun kacang tanah. Lakukan langkah-langkah praktikum seperti a sampai d.
E.
Jawaban
1. Struktur
anatomi akar tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a. Akar
tumbuhan jagung b. Akar tumbuhan kacang
2. Struktur
anatomi batang tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a. Batang
tumbuhan jagung b.
Batang tumbuhan kacang
3. Struktur
anatomi batang tumbuhan monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
a. Daun tumbuhan jagung b.
Daun tumbuhan kacang
F. Kesimpulan
Dari hasil praktikum
ini kami dapat simpulkan bahwa :
1.
Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil
Sebagai Berikut:
a.
Batang monokotil :
Ciri-ciri
anatomi batang monokotil adalah tidak bercabang-cabang, pembuluh angkutnya
(xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium
vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah
korteks.
b.
Batang dikotil :
Ciri-ciri
anatomi batang dikotil adalah bercabang-cabang, pembuluh angkutnya teratur,
punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar,
dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem
dan floem.
2.
Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil Sebagai
Berikut:
a.
Daun monokotil:
Daun
pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu
memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara
morphologis.
b.
Daun Dikotil:
Sistem
jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan
dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan
bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae.
Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.batang.ht
3.
Perbedaan Anatomi akar Monokotil dan Dikotil Sebagai
Berikut:
a. Akar
monokotil :
Memiliki sistem akar serabut.
b. Akar dikoti
Memiliki system akar tunggangh ash.LcCAD9eo.dpuf
G. Saran
Dalam melakukan percobaan atau praktikum kita harus
sabar, teliti agar
dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selalu berhati-hati
terutama dalam menggunakan benda-benda tajam dan memegang barang-barang yang
mudah pecah serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja.
blognya kerennn
BalasHapus